PANGGUNG ADALAH
TEMPAT BERMAINKU
Program special Ibu
dan anak
Indonesia Dance
Festival
Menghadirkan
Suasana bermain dalam format pertunjukan merupakan hal yang tidak mudah. Berbagai pertimbangan
artistic tanpa menghilangkan kewajaran-kawajaran yang biasa dilakukan dalam
bermain, memadukan unsur-unsur
pertunjukan seperti music, property dan lain-lain membutuhkan keseriusan dan kerja keras sang
kreator untuk menaklukkan thema ini.
Apalagi thema bermain yang mengandung unsur pendidikan untuk usia anak-anak.
Pertunjukan
program special yang dipersembahkan
oleh kelompok Mamaqu penari di penghujung Indonesia Dance Festival 8/11/2014
lalu di Gedung Pertunjukan Salihara pasar Minggu Jakarta, merupakan salah satu
contoh pola dialog kreatif yang mereka lakukan terhadap anak-anak dengan
mempertimbangkan unsur-unsur seni
pertunjukan.
Sejak awal
penonton memasuki ruangan auditorium, panggung pertunjukan sudah diisi oleh
anak-anak yang melakukan kegiatan secara natural di atas panggung, layaknya
seperti di arena sekelompok bermain anak-anak yang sedang melakukan berbagai
kegiatan seperti membaca buku, berdialog antar teman, duduk dengan suasana yang
santai sambil tetap belajar. Adegan ini terlihat tidak ditata layaknya tataan sebuah tontonan, akan tetapi itu merupakan adegan pembuka pertunjukan mereka malam itu. Kemudian
adegan bergulir kepada permainan-permainan anak-anak yang mulai
tertata dengan nilai-nilai koreografi sebagaimana biasa. Pada bagian ini
keahlian dan kemampuan dari individu anak-anak yang memahami bahwa mereka sedang di tonton mulai terlihat. Suatu tahapan baru dalam membina anak-anak dalam hal
menumbuhkan rasa percaya diri memerankan sesuatu peran pada karya tari ini kelihatan mulai berhasil. Ini kita
lihat dari segi perkembangan anak-anak dalam menghayati serta melakukan
bentuk-bentuk yang telah di tata sang creator.
Permainan-permainan semakin berkembang dengan bentuk interaksi antara anak dan Ibu. Di
bagian ini kalau kita lihat secara visual terlihat menarik, akan tetapi beberapa
hal yang sedikit terlupakan kalau kita
kembali ke persoalan pendidikan yang tepat untuk forsi bermain atau pola pada
tingkat umur dari setiap anak. Di sini ada gerak atau bentuk interaksi yang
sedikit dipaksakan kepada anak-anak. Semua pola atau sistim yang dilakukan ibu
terhadap anak terlihat melakukan sistim yang sama, yaitu bagaimana anak
mengikuti gerakan si ibu dengan bentuk-bentuk yang terlihat tidak lagi
mempertimbangkan tingkat umur atau pola
yang semestinya dilakukan untuk kategori anak-anak. Bagian ini bukan berarti
tidak bagus, akan tetapi kalau dipertimbangkan dengan sistim yang tepat atau diekplorasi lagi
secara mendalam mungkin bentuk dan sistim yang tepat bisa tetap di munculkan
pada bagian ini.
Secara
keseluruhan penampilan special dari kelompok Mamaqu Penari ini cukup berhasil,
karena karya yang mereka tampilkan memiliki unsure seni pertunjukan
secara umum. Walaupun banyak hal yang harus di benahi lagi baik secara teknik
kepenarian anak-anak yang di tampilkan maupun hal-hal penunjang karya lainnya.
Jakarta, 8/11/2014
BennyKrisnawardi
Jakarta, 8/11/2014
BennyKrisnawardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar