Pertunjukan Kolaborasi Anak Bangsa
Langit 7 Bidadari

Foto : Langit 7 Bidadari
Langit Tujuh Bidadari, maha karya anak bangsa hadir di publik seni
pertunjukan Indonesia. Pagelaran yang sangat jarang terjadi di ranah
seni pertunjukan Indonesia ini, tampil di Teater Garuda Taman Mini
Indonesia Indah, pada tanggal 1 juni 2018.
Pagelaran yang di sutradarai oleh Harry Defretes, seorang aktor yang biasa kita kenal pada program televisi Indonesia Lenong Rumpi beberapa tahun yang lalu, mengolah naskah tanah jawa Joko Tarub, menjadi karya dengan interpretasi berbeda dari cerita biasanya. Harry Depretes, menjadikan Bidadari mencintai Bumi Nusantara, sehingga sang bidadari memutuskan tidak mau kembali lagi ke khayangan.
Karya kolaborasi ini, didukung oleh artis senior Jajang C.Noer, sebagai mbok Rondo, Samuel Rizal sebagai Joko Tarub dan tujuh bintang-bintang muda, yang memiliki talenta dalam dunia keartisan serta kemampuan mumpuni di dunia akting. Musik digarap oleh Uyung Mahagenta, Donny Irawan, dan Koreografer Benny Krisnawardi (Sigma Dance Theatre Indonesia).
Langit Tujuh Bidadari, merupakan jawaban sekaligus tantangan bagi situasi kondisi, khusus budaya tradisi Indonesia yang mulai tidak dapat tempat di kalangan anak muda bangsa. Melalui karya ini diharapkan dapat memberi semangat baru untuk dunia seni pertunjukan kita di masa yang akan datang, begitu ungkap Wahyu Lastiyanto, selaku Pimpinan Produksi.
Tarian tradisi dan kontemporer, menjadi bagian penting pada pertunjukan ini. Seperti tari Jawa, Sunda, tarian Rimba yang berlatar belakang budaya Kalimantan, serta sebuah karya kontemporer yang ditarikan dalam setingan kolom air besar yang dibuat dengan ukuran 6x12 meter di tengah panggung.
Di tengah-tengah sebagian pendukung menjalankan ibadah puasa, pertunjukan berjalan seperti layaknya di hari biasa, walaupun sangat menyita energi pemain, terutama para penari yang harus bergerak mengikuti irama musik yang sangat dinamis.
Pertunjukan berlangsung pukul 16.00 WIB, dihadiri oleh staf Kepresidengan Purnawirawan Jendral TNI. Muldoko, sekaligus memberikan kata sambutan dan membuka jalannya pertunjukan.
Manari Art Center
Pagelaran yang di sutradarai oleh Harry Defretes, seorang aktor yang biasa kita kenal pada program televisi Indonesia Lenong Rumpi beberapa tahun yang lalu, mengolah naskah tanah jawa Joko Tarub, menjadi karya dengan interpretasi berbeda dari cerita biasanya. Harry Depretes, menjadikan Bidadari mencintai Bumi Nusantara, sehingga sang bidadari memutuskan tidak mau kembali lagi ke khayangan.
Karya kolaborasi ini, didukung oleh artis senior Jajang C.Noer, sebagai mbok Rondo, Samuel Rizal sebagai Joko Tarub dan tujuh bintang-bintang muda, yang memiliki talenta dalam dunia keartisan serta kemampuan mumpuni di dunia akting. Musik digarap oleh Uyung Mahagenta, Donny Irawan, dan Koreografer Benny Krisnawardi (Sigma Dance Theatre Indonesia).
Langit Tujuh Bidadari, merupakan jawaban sekaligus tantangan bagi situasi kondisi, khusus budaya tradisi Indonesia yang mulai tidak dapat tempat di kalangan anak muda bangsa. Melalui karya ini diharapkan dapat memberi semangat baru untuk dunia seni pertunjukan kita di masa yang akan datang, begitu ungkap Wahyu Lastiyanto, selaku Pimpinan Produksi.
Tarian tradisi dan kontemporer, menjadi bagian penting pada pertunjukan ini. Seperti tari Jawa, Sunda, tarian Rimba yang berlatar belakang budaya Kalimantan, serta sebuah karya kontemporer yang ditarikan dalam setingan kolom air besar yang dibuat dengan ukuran 6x12 meter di tengah panggung.
Di tengah-tengah sebagian pendukung menjalankan ibadah puasa, pertunjukan berjalan seperti layaknya di hari biasa, walaupun sangat menyita energi pemain, terutama para penari yang harus bergerak mengikuti irama musik yang sangat dinamis.
Pertunjukan berlangsung pukul 16.00 WIB, dihadiri oleh staf Kepresidengan Purnawirawan Jendral TNI. Muldoko, sekaligus memberikan kata sambutan dan membuka jalannya pertunjukan.
Manari Art Center
Tidak ada komentar:
Posting Komentar