Lalu Suryadi
Mulawarman yang akrab dipanggil Surya atau Lalu, lahir di Mataram NTB 20 mei
1970. Lulusan tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta.
Sejak
meraih gelar kesarjanaan di Institut Kesenian Jakarta, Surya memutuskan untuk
kembali ke Lombok kampung halamannya untuk mengabdikan diri sebagai seorang
pekerja seni baik swasta maupun di Pemerintah
kota Mataram.
Nama Lalu yang
melekat di depan nama Surya merupakan gelar bangsawan suku Sak-Sak di Lombok. Ranji keturunan bangsawan nenek moyang Surya berada
di kasta paling tinggi, maka di belakang nama Surya boleh di cantumkan nama
Mulawarman, sebagai kasta bangsawan paling tinggi di suku Sak-iSak Lombok Nusa
Tenggara Barat.
Lalu Suryadi
Mulawarman adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, dan sudah memiliki empat
putra-putri, Baiqamalia Putrighaesani, Lalu Denunedandafa Mulawarman, Lalu
Galih Asanka Mulawarman, Baiqzahra.
Dalam
kehidupan keseharian Lalu Suryadi Mulawarman, sangat akrab dengan banyak orang,
terutama di lingkungan tempat Surya melakukan aktifitas sehari-hari di bidang
seni. Seperti Lingkungan Taman Budaya
kota Mataram tempat Surya mencurahkan semua bakat seninya, sekaligus Instansi Pemerintah
tempat surya bekerja sehari-hari sangat mengenal Surya dengan baik dan akrab.
Surya menunjukkan sikap baik dan ramah terhadap siapapun dan sangat menikmati
lingkungannya, tanpa sedikitpun menunjukkan bahwa Surya adalah keturunan
seorang darah bangsawan.
Kalau dilihat
dari garis keturunan keluarga, Lalu Suryadi Mulawarman adalah keturunan ke lima
dari Tuan Guru Haji Lalu Mulawarman Sholeh (alm), seorang ulama besar yang aktif
mengembangkan agama Islam, serta berdakwah dengan menggunakan media sastra sampai
ke pelosok-pelosok daerah di Lombok. Tuan Guru Haji Lalu Mulawarman Sholeh
(alm) dimakamkan di Makam Ketak Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.
Darah seni
yang mengalir dari buyut itu baru mulai dirasakan oleh Surya sejak duduk di bangku
Sekolah Menengah Pertama. Berbagai bentuk kegiatan seni, seperti musik, tari
dan sastra diikuti sampai akhirnya Surya
memutuskan untuk mengambil dunia tari menjadi jalan hidupnya. Tahun 1990 Surya
mulai aktif berkarya. Hampir semua karya-karya yang dihasilkan bersumber dari
budaya tradisi Sak-sak, yang kemudian dikembangkan dalam bentuk garapan baru
dengan konsep tradisi maupun kontemporer.
Karya-karya
tari yang telah dihasilkan antara lain :
- Dedare 1993
tampil di Indonesian Dance Festival di Jakarta
- Dongeng Kini 1997 Gedung Kesenian Award juara ke III
Kategori Kontemporer
-
Parampuan 2001
-
Wangsa Menak
2004
-
5 setengah langkah Mundur 2005
-
The Depth Nine
2006
Berbagai pertunjukan
telah diikuti baik dalam maupun luar negeri seperti Jakarta, Solo,Bali,Uta
Boston Amerika dan lain-lain. Selain itu Surya juga terlibat pertunjukan pada
karya-karya Koreografer ternama Indonesia seperti, Sardono W. Kusumo, Deddy
Luthan (alm),Tom Ibnur, Wiwik Sipala, Yulianti Parani, Boi G. Sakti dll. Sampai
sekarang Surya masih aktif berkarya untuk berbagai program pertunjukan di bawah
naungan sanggar binaannya Sak-Sak Dance.
Pada tanggal
30 July 2016 ini, Lalu Suryadi Mulawarman dipercaya sebagai Sutradara dalam garapan
tari Kolasal untuk pembukaan MTQ Nasional ke XXVI yang diselenggarakan di
Islamic centre kota Mataram, dengan melibatkan lima ratus pelajar dan
penari-penari sanggar se kota Mataram.
Sukses buat
Surya…..
Sahabatmu
Benny Krisnawardi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar