Pertunjukan komunitas Contact Gonzo (Japan)
Indonesia Dance Festival
8/11/2014
Contact
Gonzo adalah komunitas dari Osaka Jepang yang menggabungkan referensi “kontak
dengan estetika “gonzo” dari wartawan legendaries Hunter S.Thompson. Mereka berkarya
di tempat-tempat umum seperti gunung, sungai, galeri, museum, teater dan gang-gang
di seluruh dunia.
Selain nama kelompok, Contact Gonzo adalah juga nama bagi metode yang dikembangkan oleh Masura Kakio dan Yuya Tsukahara sejak tahun 2006. Contact Gonzo juga berkarya di area Instalasi, Video dan fotografi serta performance untuk teater dan festival Internasional.
Selain nama kelompok, Contact Gonzo adalah juga nama bagi metode yang dikembangkan oleh Masura Kakio dan Yuya Tsukahara sejak tahun 2006. Contact Gonzo juga berkarya di area Instalasi, Video dan fotografi serta performance untuk teater dan festival Internasional.
Pada
Indonesia Dance Festival Contact Gonzo tampil di Gedung pertunjukan Salihara
Jakarta 8/11/2014 yang merupakan
pertunjukan terakhir dari tiga kelompok
penampil dari rangkaian acara puncak pada malam penutupan IDF.
Ruang
Pada
malam pertunjukan Komunitas tari Jepang
ini sangat banyak menyedot perhatian penonton waktu itu, baik dari
kalangan anak-anak, remaja maupun orang tua. Pertunjukan yang
dilaksanakan di lantai paling atas gedung Pertunjukan Salihara berbentuk lingkaran dan tidak terlalu besar
itu, di penuhi oleh penonton. Semua penonton terlihat mengambil posisi melingkar dan sangat
berdesak-desakan untuk dapat melihat dengan jelas penampilan dari komunitas
Gonzo ini.
Jarak
penonton dengan areal pertunjukan sangat dekat, semua penonton bebas mengambil
posisi, ada yang duduk dan ada pula yang
berdiri sambil minum, merokok bahkan ada pula yang memberi komentar saat pertunjukan berlangsung. Penonton saat
itu bisa sangat bebas berjalan atau berpindah dari satu posisi ke posisi yang
lain, tidak dibatasi oleh aturan-aturan baku seperti di sebuah gedung
pertunjukan resmi, dimana penonton harus diam dan selalu duduk dengan tertib.
Antara
pertunjukan dan penonton seperti menyatu dalam suatu pertunjukan. Ini merupakan
salah satu ciri khas dan keunikan tontonanan yang dibuat oleh kelompok tari
dari Jepang ini. Pada bagian tertentu penari dari komunitas Gonzo ini masuk ke
areal penonton sambil tetap memainkan
pola-pola yang ada pada bagian tontonan mereka tersebut. Penonton yang tidak
siap dengan kondisi itu ada yang berteriak bahkan ada yang tertindih langsung
oleh para penari dari komunitas Gonzo
ini. Suasana seperti ini membuat panitia keamanan IDF bersiap di sisi arena pertunjukan untuk melindungi penonton apabila adegan seperti tadi ter-ulang kembali.
Perbedaan
yang tampak jelas pada Komunitas Gonzo
ini adalah konsep ruang yang mereka gunakan. Tontonan komunitas Gonzo ini
memperlihatkan konsep ruang yang tidak
terbatas. Para pemain bisa bergerak kemana saja sesuai dengan situasi kondisi
yang terjadi saat mereka melakukan
teknik dan aturan main yang ada pada Komunitas Gonzo ini. Ruang bagi
mereka tanpa batas, mereka bisa bergerak kemana saja, ke semua areal tempat
pertunjukan, sudut-sudut manapun bisa mereka gunakan.
Dengan
memakai konsep ruang seperti itu membuat semua penari terlihat sangat bebas
berekspresi. Mereka seperti tidak terbebani oleh apapun. Selama pertunjukan
mereka terlihat seperti sedang bermain-main saja, tidak sedang melakukan
sesuatu layaknya dalam suatu tontonan koreografi. Gerakan-gerakan yang mereka lakukan, seperti mengalir mengikuti alur emosi atau
nafas mereka pada sebuah ruang yang tidak memiliki sekat-sekat apapun. Mereka
seperti menyatu dengan ruang itu sendiri. Terkadang ruang dijadikan mereka
sebagai objek untuk melakukan sesuatu untuk memperlihatkan teknik yang mereka
miliki. Ruang merupakan energy tersendiri buat mereka.
Konsep Ruang yang mereka gunakan pada pertunjukan malam itu sangat cocok dengan tontonan yang mereka suguhkan. Mereka dapat melakukan sesuatu tanpa dibatasi oleh sekat-sekat ruang seperti di gedung pertunjukan biasa.
Konsep Ruang yang mereka gunakan pada pertunjukan malam itu sangat cocok dengan tontonan yang mereka suguhkan. Mereka dapat melakukan sesuatu tanpa dibatasi oleh sekat-sekat ruang seperti di gedung pertunjukan biasa.
Gerak
Pada
komunitas Contact Gonzo ini, gerak indah
tidak lagi menjadi perioritas mereka, akan
tetapi gerak itu lahir justru dari
aktifitas yang mereka lakukan. Bentuk apapun yang mereka hadirkan seakan
terjadi secara spontan tanpa direncanakan
sama sekali.
Kalau
kita amati kejadian di atas panggung selama pertunjukan, mereka seperti
bermain-main, berjalan, berlari, melompat, berguling dan berinteraksi antar
penari berdasarkan insting mereka saat
itu. Mereka seperti begitu menikmati apa yang mereka lakukan. Walaupun kita
sebagai penonton terkadang merasa ngeri dengan apa yang mereka lakukan, terutama
saat mereka beradu fisik antar pemain. Mereka seakan bergulat dengan lawan
tanding penuh ketegangan, saling dorong maupun tarik menarik satu sama lain.
Akan tetapi di balik itu mereka terlihat sangat memiliki kontrol yang luar
biasa. Terbukti dengan ruang yang sangat sempit, mereka tidak pernah berbenturan
dengan peralatan musik yang sangat banyak di areal tempat mereka pertunjukan.
Menurut
teori penilaian kesenian Beardsley menyebutkan, tiga macam sifat esthetic pokok
yang menentukan kesenian. Yaitu“unity” (keutuhan,kesatuan,tidak ada cacat),“complexity”(kerumitan, keanekaragaman),“intencity” (intensitas,kekuatan,kesungguhan).
Kalau
kita berpijak dari teori Beardsley tadi, komunitas Contct Gonzo sangat masuk
pada kriteria yang di sebutkan Beardsley. Tanpa kita sadari, inilah yang membuat pertunjukan Contact Gonzo sangat menarik perhatian banyak orang untuk menyaksikan
pertunjukan ini.
Terima
kasih
Benny
Krisnawardi
2140751011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar