Minggu, 22 Februari 2015

Manari Art Centre - Komunitas Contact Gonzo (Japan)



Pertunjukan komunitas  Contact Gonzo (Japan)
Indonesia Dance Festival
8/11/2014

Contact Gonzo adalah komunitas dari Osaka Jepang yang menggabungkan referensi “kontak dengan estetika “gonzo” dari wartawan legendaries Hunter S.Thompson. Mereka berkarya di tempat-tempat umum seperti gunung, sungai, galeri, museum, teater dan gang-gang di seluruh dunia.
Selain nama kelompok, Contact Gonzo adalah juga nama bagi metode yang dikembangkan oleh Masura Kakio dan Yuya Tsukahara sejak tahun 2006. Contact Gonzo juga berkarya di area Instalasi, Video dan fotografi serta performance untuk teater dan festival Internasional.
Pada Indonesia Dance Festival Contact Gonzo tampil di Gedung pertunjukan Salihara Jakarta   8/11/2014 yang merupakan pertunjukan  terakhir dari tiga kelompok penampil dari rangkaian acara puncak pada malam penutupan IDF.

Ruang
Pada malam pertunjukan Komunitas tari Jepang  ini sangat banyak menyedot perhatian penonton waktu itu, baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang tua. Pertunjukan  yang  dilaksanakan di lantai paling atas gedung Pertunjukan Salihara berbentuk lingkaran dan tidak terlalu besar  itu, di penuhi oleh penonton. Semua penonton terlihat  mengambil posisi melingkar dan sangat berdesak-desakan untuk dapat melihat dengan jelas penampilan dari komunitas Gonzo ini.
Jarak penonton dengan areal pertunjukan sangat dekat, semua penonton bebas mengambil posisi,  ada yang duduk dan ada pula yang berdiri sambil minum, merokok bahkan ada pula yang memberi komentar  saat pertunjukan berlangsung. Penonton saat itu bisa sangat bebas berjalan atau berpindah dari satu posisi ke posisi yang lain, tidak dibatasi oleh aturan-aturan baku seperti di sebuah gedung pertunjukan resmi, dimana penonton harus diam dan selalu duduk dengan tertib.
Antara pertunjukan dan penonton seperti menyatu dalam suatu pertunjukan. Ini merupakan salah satu ciri khas dan keunikan tontonanan yang dibuat oleh kelompok tari dari Jepang ini. Pada bagian tertentu penari dari komunitas Gonzo ini masuk ke areal penonton sambil tetap memainkan pola-pola yang ada pada bagian tontonan mereka tersebut. Penonton yang tidak siap dengan kondisi itu ada yang berteriak bahkan ada yang tertindih langsung oleh para penari dari  komunitas Gonzo ini. Suasana seperti ini membuat panitia keamanan IDF  bersiap di sisi arena pertunjukan untuk melindungi penonton apabila  adegan seperti tadi ter-ulang kembali.  
Perbedaan yang  tampak jelas pada Komunitas Gonzo ini adalah konsep ruang  yang  mereka gunakan. Tontonan komunitas Gonzo ini memperlihatkan  konsep ruang yang tidak terbatas. Para pemain bisa bergerak kemana saja sesuai dengan situasi kondisi yang terjadi saat mereka melakukan  teknik dan aturan main yang ada pada Komunitas Gonzo ini. Ruang bagi mereka tanpa batas, mereka bisa bergerak kemana saja, ke semua areal tempat pertunjukan, sudut-sudut manapun bisa mereka gunakan.
Dengan memakai konsep ruang seperti itu membuat semua penari terlihat sangat bebas berekspresi. Mereka seperti tidak terbebani oleh apapun. Selama pertunjukan mereka terlihat seperti sedang bermain-main saja, tidak sedang melakukan sesuatu layaknya dalam suatu tontonan  koreografi. Gerakan-gerakan yang  mereka lakukan,  seperti mengalir mengikuti alur emosi atau nafas mereka pada sebuah ruang yang tidak memiliki sekat-sekat apapun. Mereka seperti menyatu dengan ruang itu sendiri. Terkadang ruang dijadikan mereka sebagai objek untuk melakukan sesuatu untuk memperlihatkan teknik yang mereka miliki. Ruang merupakan   energy tersendiri buat mereka.  
 Konsep Ruang yang mereka gunakan pada pertunjukan malam itu  sangat cocok dengan  tontonan yang mereka suguhkan. Mereka dapat melakukan sesuatu tanpa dibatasi oleh sekat-sekat ruang seperti di gedung pertunjukan biasa.

Gerak
Pada  komunitas Contact Gonzo ini, gerak indah  tidak lagi menjadi perioritas mereka, akan tetapi gerak itu lahir justru  dari aktifitas yang mereka lakukan. Bentuk apapun yang mereka hadirkan seakan terjadi secara spontan  tanpa direncanakan sama sekali. 
Kalau kita amati kejadian di atas panggung selama pertunjukan, mereka seperti bermain-main, berjalan, berlari, melompat, berguling dan berinteraksi antar penari  berdasarkan insting mereka saat itu. Mereka seperti begitu menikmati apa yang mereka lakukan. Walaupun kita sebagai penonton terkadang merasa ngeri dengan apa yang mereka lakukan, terutama saat mereka beradu fisik antar pemain. Mereka seakan bergulat dengan lawan tanding penuh ketegangan, saling dorong maupun tarik menarik satu sama lain. Akan tetapi di balik itu mereka terlihat sangat memiliki kontrol yang luar biasa. Terbukti dengan ruang yang sangat sempit, mereka tidak pernah berbenturan dengan peralatan musik yang sangat banyak di areal tempat mereka pertunjukan.
Menurut teori penilaian kesenian Beardsley menyebutkan, tiga macam sifat esthetic pokok yang menentukan kesenian. Yaitu“unity” (keutuhan,kesatuan,tidak ada cacat),“complexity”(kerumitan, keanekaragaman),“intencity” (intensitas,kekuatan,kesungguhan).
Kalau kita berpijak dari teori Beardsley tadi, komunitas Contct Gonzo sangat masuk pada kriteria yang di sebutkan Beardsley. Tanpa kita sadari, inilah yang membuat pertunjukan Contact Gonzo sangat menarik perhatian banyak orang untuk menyaksikan pertunjukan ini.

Terima kasih
Benny Krisnawardi
2140751011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar