Selasa, 26 Juli 2016

MTQ Nasional XXVI NTB, Ni Nengah Pariyoni dan Dunia Seni




Ni Nengah Pariyoni dan Dunia Seni

Ni Nengah Pariyoni SE kelahiran 25 Agustus 1973 kini berprofesi sebagai seorang guru seni budaya sejak tahun 2007 di Sekolah Menengah Pertama 13 Mataram. Sangat ironi gelar Sarjana Ekonomi yang disandangnya, seperti terabaikan begitu saja, karena panggilan jiwa yang lebih kuat pada dunia seni.
Oni begitu panggilan sehari-harinya, menggeluti dunia seni khususnya tari sejak usia dini. Berawal dari mempelajari tari tradisi Bali dan kemudian tari-tari tradisi Lombok Nusa Tenggara Barat, sehingga Oni sangat dikenal sebagai penari di kota Mataram sebelum berprofesi sebagai seorang guru. Akan tetapi karena faktor umur dan kesibukannya sebagai seorang guru, Oni memutuskan tidak lagi aktif sebagai seorang penari layaknya penari pada umumnya,  ia kini menari hanya untuk kebutuhan ritual saja. Di samping itu Oni terus menurunkan ilmu tari yang ia miliki pada murid-murid di sekolah tempat ia mengajar serta anak semata wayangnya Ni Nyoman Wina Damayanti (15th) yang masih duduk di bangku kelas 10 SMAN 5 Mataram.
Suatu ketika saat Oni berkonsentrasi dengan setir mobil Sport Brio yang dikendarainya, bercerita kepada saya tentang perjalanan hidup dunia seni yang sangat ia nikmati dan telah mewarnai hidupnya, membuat Oni ingin melanjutkan sekolah di perguruan tinggi seni di Akademi Seni Tari Indonesia Bali. Tapi apa boleh dikata, orang tua lebih menginginkan Oni jadi seorang pengusaha ketimbang jadi seorang seniman.  Akhirnya Oni harus memendam keinginannya dan harus kuliah di jurusan ekonomi. 
Selama kuliah di perguruan tinggi ekonomi diakui Oni tidak bisa terlalu memusatkan perhatian ke materi perkuliahan, karena kegiatan dunia seni selalu membayang-bayangi fikiran yang tak pernah berhenti ia kerjakan. Namun walaupun begitu pendidikan perguruan tinggi ekonomi bisa ia selesaikan dan berhak menyandang gelar Sarjana Ekonomi .
Di samping itu Oni juga mengeluti bidang fashion, tata rias dan dipercaya mengurusi kelompok putri pariwisata Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini menambah kesibukan aktifitas hari-harinya, apalagi beberapa bulan belakangan ini kota Mataram mempersiapkan diri untuk perhelatan Musabaqah Tilawatil Qor'an Nasional ke XXVI tanggal 30 July 2016 yang akan dibuka langsung oleh Presiden RI Jokowi. Pada perhelatan MTQ ke XXVI di Lombok ini, Oni terlibat pada staf produksi pergelaran tari kolosal karya Sutradara muda asal Lombok  Lalu Suryadi Mulawarman dan Koreografer Benny Krisnawadi dari Jakarta.
Kondisi fisik Oni yang langsing menyiratkan tubuh seorang penari pada umumnya, terlihat cekatan dalam melayani kebutuhan apa saja untuk produksi karya tari kolosal yang akan tampil pada pembukaan MTQ Nasional ke XXVI nanti. Dari pagi Oni telah menyiapkan sarapan untuk tim kreatif dari Jakarta dan memperhatikan kebutuhan makan siang dan malam semua tim kreatif yang telah berlangsung sejak bulan Mei 2016 lalu. Tidak tanggung-tanggung untuk kelancaran produksi tidak jarang Oni pun siap menjadi sopir mengantarkan ke sana ke mari untuk berbagai keperluan tim produksi. 
Kedisiplinan serta kelemah lembutan Oni dalam sikap maupun tutur kata membuat semua tim kreatif bisa sangat akrab dengannya. Bagi Oni semua yang ia lakukan didasari oleh hati yang ikhlas, dengan harapan pergelaran tari Kolosal yang mempertaruhkan nama baik Nusa Tenggara Barat dapat berjalan lancar dan sukses, begitu ungkap Oni di salah satu jam  istirahat siang kita kala itu.

Beberapa foto kegiatan Ni Nengah Pariyoni dan Dunia Seni











Tidak ada komentar:

Posting Komentar